Rabu, Desember 09, 2009

Bidadari mimpi (full)

Awan jingga di upuk barat mengiringi terbenam sang surya dunia, dan aku hanya terdiam takjub melihat indah si langit jingga. Di atas gedung tua yang seolah hendak runtuh tempat ku melihat keindahan dunia kala pagi dan sore, sekedar pelepas lelah dan penat. Namun hampa tetap terasa dan bersemayam dalam sanubari. Esok adalah hari di mana aku telah di lahirkan dan aku ingin bermimpi mendapati bidadari mimpi kala aku sedang terjaga.
Hari mulai gelap tampak sang surya mulai tinggalkan aku sendiri di puncak harapan. Berganti rembulan temani mimpiku bersama bintang yang menari genit dalam benak ku, dan aku terus berharap "tengah malam nanti akankah bidadari mimpi akan ku jumpai ?" detik berganti menit, menit berganti jam, malam semakin larut... Kemana bidadari ku ??? Harapan mulai ku titipkan kembali pada sang waktu namun penantian masih belum berakhir. Semakin indah sinar rembulan karna malam semakin larut, di atas gedung tua harapan ku sandarkan.
Ah... Lelah yang menggelayuti pundak si penanti, aku mulai bosan "biarlah ku jumpai kau di mimpiku" keluh ku pada asa. Hening malam, semilir angin membawa suara merdu dan mengundang ku untuk terjaga, aduhai indah nian suara lembut ini siapakah gerangan yang memiliki kemerduan suara ini ?, apakah ini tembang atau dendang ??? Ya tuhan kesempurnaan hidup telah engkau tunjukan pada si hamba. Namun bayangan dari suara merdu terus mengganggu seindah apakah paras dikau ??? Biarlah malam ini jadi malam terindah dengan suara merdu yang mengganggu tidur ku... Saat sang surya mulai bersinar, terasa indah nan damai pagi ini. Lalu aku mencari, kemana lantunan dendang semalam yang bersuara merdu ??? Hari ini ku lalui dengan penuh penantian. Aku menanti siang berganti malam. Namun sang waktu seolah tak berjalan terasa lambat dan menahan, aku jenuh dengan siang ini, aku bosan hari panas ini. Akupun tinggalkan hari ini dan ku lewati dengan sepi sendiri, menanti sang rembulan gantikan matahari. Oh... Suara merdu datangi aku lagi malam ini karena daku menanti mu di sini. Asa yang laksana gunung tumbuh di hati, bayangan cerah terus menari dalam kepala, burung berterbangan untuk kembali pulang dan singgah sebelum malam menjelang. Asaku semakin besar dan tak terbayangkan !!! "Kan ku jumpai kamu malam ini" gumam hati pada diri. Adzan maghrib mulai berkumandang tanda sore akan berganti petang. Oh... Harapan sambut aku dengan senyuman, rembulan kembali datang di temani ribuan bintang. Malam semakin senyap dingin namun tetap indah dalam bayangan, rembulan semakin terang semilir angin kembali datang sambil termangu aku menanti seolah mencari, aku seperti kehilangan. Sunyi, sepi, dan dingin makin terasa, aku pun mulai bosan karena tak kunjung datang kemerduan yang ku nantikan aku patah arang. Keyakinan mulai memudar, harapan mulai melebur, semua hilang bersama kegelapan. Asa berlari pergi tinggalkan aku sendirian. Bersama harapan hampa aku terlelap... Namun penantian dan pencarian masih terus berlanjut tak kunjung ku jumpai. Aku mulai memaki diri ini, bahkan aku menghujat. "oh... Keindahan hidup kapan kan aku rasakan?" hari-hari ku lalui dengan jenuh dan sepi, tanpa ada yang ku nanti. Harapan yang dulu pernah ada hilang tertiup angin malam. Dan aku mulai berjanji pada hati dan diri, jika esok matahari masih bersinar dan keindahan kembali datang tak kan ku sia-sia kan dan aku harus meraihnya walau hanya untuk sesaat.

Bidadari mimpi (full)

Awan jingga di upuk barat mengiringi terbenam sang surya dunia, dan aku hanya terdiam takjub melihat indah si langit jingga. Di atas gedung tua yang seolah hendak runtuh tempat ku melihat keindahan dunia kala pagi dan sore, sekedar pelepas lelah dan penat. Namun hampa tetap terasa dan bersemayam dalam sanubari. Esok adalah hari di mana aku telah di lahirkan dan aku ingin bermimpi mendapati bidadari mimpi kala aku sedang terjaga.
Hari mulai gelap tampak sang surya mulai tinggalkan aku sendiri di puncak harapan. Berganti rembulan temani mimpiku bersama bintang yang menari genit dalam benak ku, dan aku terus berharap "tengah malam nanti akankah bidadari mimpi akan ku jumpai ?" detik berganti menit, menit berganti jam, malam semakin larut... Kemana bidadari ku ??? Harapan mulai ku titipkan kembali pada sang waktu namun penantian masih belum berakhir. Semakin indah sinar rembulan karna malam semakin larut, di atas gedung tua harapan ku sandarkan.
Ah... Lelah yang menggelayuti pundak si penanti, aku mulai bosan "biarlah ku jumpai kau di mimpiku" keluh ku pada asa. Hening malam, semilir angin membawa suara merdu dan mengundang ku untuk terjaga, aduhai indah nian suara lembut ini siapakah gerangan yang memiliki kemerduan suara ini ?, apakah ini tembang atau dendang ??? Ya tuhan kesempurnaan hidup telah engkau tunjukan pada si hamba. Namun bayangan dari suara merdu terus mengganggu seindah apakah paras dikau ??? Biarlah malam ini jadi malam terindah dengan suara merdu yang mengganggu tidur ku... Saat sang surya mulai bersinar, terasa indah nan damai pagi ini. Lalu aku mencari, kemana lantunan dendang semalam yang bersuara merdu ??? Hari ini ku lalui dengan penuh penantian. Aku menanti siang berganti malam. Namun sang waktu seolah tak berjalan terasa lambat dan menahan, aku jenuh dengan siang ini, aku bosan hari panas ini. Akupun tinggalkan hari ini dan ku lewati dengan sepi sendiri, menanti sang rembulan gantikan matahari. Oh... Suara merdu datangi aku lagi malam ini karena daku menanti mu di sini. Asa yang laksana gunung tumbuh di hati, bayangan cerah terus menari dalam kepala, burung berterbangan untuk kembali pulang dan singgah sebelum malam menjelang. Asaku semakin besar dan tak terbayangkan !!! "Kan ku jumpai kamu malam ini" gumam hati pada diri. Adzan maghrib mulai berkumandang tanda sore akan berganti petang. Oh... Harapan sambut aku dengan senyuman, rembulan kembali datang di temani ribuan bintang. Malam semakin senyap dingin namun tetap indah dalam bayangan, rembulan semakin terang semilir angin kembali datang sambil termangu aku menanti seolah mencari, aku seperti kehilangan. Sunyi, sepi, dan dingin makin terasa, aku pun mulai bosan karena tak kunjung datang kemerduan yang ku nantikan aku patah arang. Keyakinan mulai memudar, harapan mulai melebur, semua hilang bersama kegelapan. Asa berlari pergi tinggalkan aku sendirian. Bersama harapan hampa aku terlelap... Namun penantian dan pencarian masih terus berlanjut tak kunjung ku jumpai. Aku mulai memaki diri ini, bahkan aku menghujat. "oh... Keindahan hidup kapan kan aku rasakan?" hari-hari ku lalui dengan jenuh dan sepi, tanpa ada yang ku nanti. Harapan yang dulu pernah ada hilang tertiup angin malam. Dan aku mulai berjanji pada hati dan diri, jika esok matahari masih bersinar dan keindahan kembali datang tak kan ku sia-sia kan dan aku harus meraihnya walau hanya untuk sesaat.